Intoleransi Beragama adalah sikap atau tindakan yang mengekspresikan ketidak-toleran terhadap keberagaman agama atau keyakinan orang lain. Dalam praktiknya, Intoleransi Beragama seringkali menimbulkan konflik antarumat beragama, kekerasan, diskriminasi, dan pembatasan hak-hak asasi manusia.
Intoleransi Beragama dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti ketidakpahaman tentang agama atau keyakinan orang lain, fanatisme agama yang berlebihan, atau pengaruh politik yang memanfaatkan isu agama untuk memperkuat dukungan politik.
Sikap Intoleransi Beragama dapat berupa tindakan diskriminatif, seperti membatasi hak-hak orang yang berbeda agama, menghina, atau bahkan melakukan kekerasan terhadap mereka. Sikap Intoleransi Beragama juga dapat termanifestasi dalam bentuk retorika atau komentar yang memancing perpecahan dan ketidakharmonisan antarumat beragama.
Intoleransi Beragama merupakan ancaman serius bagi kehidupan bermasyarakat yang damai dan harmonis. Oleh karena itu, upaya untuk menanggulangi Intoleransi Beragama harus dilakukan dengan mempromosikan pendidikan yang inklusif, dialog antaragama yang terbuka, serta memperkuat pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia yang merangkul keberagaman.